Adsense Atas
Suatu yang kita pahami bersama bahwa Nabi Muhammad merupakan penutup dari serentetan pengutusan nabi-nabi yang di utus oleh Allah sebagai imam bagi umat manusia, maka sudah pasti bahwa ajaran yang dibawa antara satu nabi dan nabi lainnya saling menyempurnakan dan menguatkan.
Dalam studi sejarah dipahami bahwa "sebuah Dokumen itu merupakan kesaksian yang lebih tinggi nilainya dibanding lisan dan tidak bisa dikalahkan oleh saksi atau sumpah". Maka kekuatan dokumen apalagi kitab-kitab suci agama adalah menentukan kebenaran dan kevalidan suatu kenyataan dan setiap orang baik muslim maupun non muslim percaya bahwa orang-orang suci ini tidak pernah membuat pernyataan dusta demi tujuan keduniawian atau ambisi. Dan penelitian yang panjang dari para ilmuan memaparkan bahwa jiwa-jiwa besar ini telah meramalkan kedatangan seorang nabi yang agung.
Dan adalah Sungguh suatu kebetulan yang aneh dan harus dipertimbangkan baik-baik oleh para penganut dari semua agama dan bahkan bagi mereka yang tidak mempercayai satu pun dari agama, kenyataan bahwa para nabi-nabi yang tinggal di tempat yang jauh di pojok dunia dan sangat jauh dari daerah Arab, ribuan tahun sebelumnya, telah memberikan berita gembira akan datangnya seorang nabi yang agung. Dan itu bukanlah, seperti ramalan tentang Isa Almasih, yang hanya merupakan sepotong berita, tetapi ini mempunyai argumen dan bukti yang terang sebagai pendukungnya. Hari ini telah terbukti bahwa para nabi yang muncul satu dengan yang lain adalah seperti mata rantai. Juga bisa dilihat bahwa pelbagai nabi yang muncul di negeri-negeri yang berbeda, yang ditujukan kepada pelbagai bangsa dan berbicara dengan macam-macam dialek telah membuat suatu tanda-tanda kenabian, ribuan tahun sebelumnya, akan kedatangan seorang nabi yang merupakan dijanjikan bagi segala bangsa.
Kita mengetahui bahwa Allah SWT telah menyatakan bahwa tanda-tanda kedatangan nabi Muhammad pada kitab-kitab suci agama-agama diungkapkan dalam lewat kosa-kata dan dialek bahasa yang berbeda-beda, namun hakekatnya menunjukan satu nama yang sama.
Dalam kitab suci agama hindu dikenal sebuah istilah OM yang merupakan singkatan dari kata MAHAMA, dalam kitab suci Upanishad disebutkan bahwa:
"Om, kata ini harus disembah dan dipuji. Dalam Om, atau percakapan dan jiwa bersatu dan bergabung. (Om adalah intisari dari semua percakapan). OM berasal Dari tiga huruf itu, 'a' 'o' dan ‘m’ (Chandogya Upanishad, 1:1; Raja ram Bhashya, Lahore).
Renungkan saja dan fikirkan; "Om" adalah essensi dari semua percakapan; siapakah nabi itu di dunia yang menyajikan klaim semacam itu? Yang ajarannya adalah inti-sari dari seluruh Wahyu Ilahi?
"Utusan dari Allah, yang membacakan halaman-halaman yang suci, Yang di dalamnya berisi kitab-kitab yang benar" (Quran 98:2-3)
Kamus Sansakerta-Inggris yang paling otentik berkata: "(O) adalah suatu partikel untuk mengarahkan, memanggil, mengingatkan, tentang kasih-sayang. (M) adalah nama dari pribadi yang dimulai dengan M. atau Rembulan, nama dari macam-macam dewa-dewi, wewenang, cahaya, ilmu, ikatan, buhul tali, bahagia sejahtera.
Menurut kepercayaan Hindu populer, Trinitas Hindu terdiri dari Brahma, Wisnu dan Syiwa; dan tak ada dari nama-nama ini yang dimulai dengan huruf ma. Setelah mereka menyusul dewa-dewi utama (devtas), yakni Agni, Indra, Surya, Wiswa tetapi sekali lagi 'ma' menarik karena ketidak-hadirannya. Selanjutnya, , Krishna dan Ramchandra; dan sayang sekali, huruf pertama dari nama-nama itu bukanlah ma. Maka sekarang adalah dosa bila kita menyembunyikan dan mengunci kebenaran. Nama ini adalah Muhammad, yang dimulai dengan huruf ma; dan nama suci inilah sebagaimana telah ditekankan dalam kitab Upanishad, dimana percakapan Tuhan atau wahyu kenabian telah tiba saatnya untuk ditutup
Selanjutnya singkatan mistik kata "Om" yakni bahwa seluruh arti yang diberikan olehnya menurut lexicon, menunjuk kepada nama suci Muhammad ini. arti kedua Ma adalah, rembulan. Kini seluruh dunia tahu bahwa bulan dan bintang membentuk lambang keagamaan dari kaum Muslim, yang kalendernya, selanjutnya, adalah qomariah berlawanan dengan penanggalan Kristen dan Hindu. argumen ketiga ini yakni bahwa dalam menulis lambang "Om", bulan dan bintang menunjukkannya dan ini sedemikian jelas serta mudah diingat sehingga para cendekia Hindu dan Pundit hendaknya merenungkan kenyataan ini.
Sedangkan dalam kitab suci agama kristen dikenal istilah MARANATHA yang bermakna penghibur yang akan datang, Struktur yang sejati dan benar dari 'Maranatha' adalah Ma-ara-natha yang berarti 'Yang Agung, yang dijanjikan 'M' akan segera datang'.
dijelaskan dalam Surat Yudas 14-16
"Sesungguhnya Tuhan datang (MARANATHA) dengan sepuluh ribu orang kudusnya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadapnya".
adalah suatu peristiwa yang tak terbantah dalam sejarah, bahwa pada peristiwa futuh Mekkah, Nabi Suci Muhammad ditemani oleh sepuluh ribu sahabatnya yang kudus.
Dan dijelaskan tentang utusan yang datang setelah nabi isa dalam injil Yohannes 16:7-16 yakni, bahwa dia adalah Utusan yang berkhitan.
Selanjutnya adalah sebuah kenyataan sejarah bahwa Buddha menamakan Buddha yang akan datang sesudahnya sebagai 'Metreya'. Ini adalah suatu nama yang penuh kandungannya yang menunjukkan tiga Ma. Mereka yang terbiasa dengan terminologi Kitab-kitab Suci Hindu tahu bahwa ada seorang peramal Weda bernama 'Atrey' yang berarti 'bukan tiga' (Nirukt 3:17), karena itu Metreya berarti tiga M atau tiga Ma. Dalam seluruh Kerajaan Tuhan di bumi ini hanya ada satu dan satu-satunya seorang nabi yang bernama tiga Ma dan itu adalah MUHAMMAD s.a.w.
Maka jelaslah bagi kita bahwa agama-agama terdahulupun yang datangnya sebelum kedatangan Islam telah meramalkan akan kedatangan rasulullah SAW, namun kenyataan ini selalu saja ditutup tutupi.
Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab".(Qur'an)
Dan hendaklah fakta ini memperkokoh keimanan kita bahwa hanya Islamlah satu-satunya agama pamungkas dari risalah kenabian yang telah Allah SWT sampaikan kepada manusia
Dalam studi sejarah dipahami bahwa "sebuah Dokumen itu merupakan kesaksian yang lebih tinggi nilainya dibanding lisan dan tidak bisa dikalahkan oleh saksi atau sumpah". Maka kekuatan dokumen apalagi kitab-kitab suci agama adalah menentukan kebenaran dan kevalidan suatu kenyataan dan setiap orang baik muslim maupun non muslim percaya bahwa orang-orang suci ini tidak pernah membuat pernyataan dusta demi tujuan keduniawian atau ambisi. Dan penelitian yang panjang dari para ilmuan memaparkan bahwa jiwa-jiwa besar ini telah meramalkan kedatangan seorang nabi yang agung.
Dan adalah Sungguh suatu kebetulan yang aneh dan harus dipertimbangkan baik-baik oleh para penganut dari semua agama dan bahkan bagi mereka yang tidak mempercayai satu pun dari agama, kenyataan bahwa para nabi-nabi yang tinggal di tempat yang jauh di pojok dunia dan sangat jauh dari daerah Arab, ribuan tahun sebelumnya, telah memberikan berita gembira akan datangnya seorang nabi yang agung. Dan itu bukanlah, seperti ramalan tentang Isa Almasih, yang hanya merupakan sepotong berita, tetapi ini mempunyai argumen dan bukti yang terang sebagai pendukungnya. Hari ini telah terbukti bahwa para nabi yang muncul satu dengan yang lain adalah seperti mata rantai. Juga bisa dilihat bahwa pelbagai nabi yang muncul di negeri-negeri yang berbeda, yang ditujukan kepada pelbagai bangsa dan berbicara dengan macam-macam dialek telah membuat suatu tanda-tanda kenabian, ribuan tahun sebelumnya, akan kedatangan seorang nabi yang merupakan dijanjikan bagi segala bangsa.
Kita mengetahui bahwa Allah SWT telah menyatakan bahwa tanda-tanda kedatangan nabi Muhammad pada kitab-kitab suci agama-agama diungkapkan dalam lewat kosa-kata dan dialek bahasa yang berbeda-beda, namun hakekatnya menunjukan satu nama yang sama.
Dalam kitab suci agama hindu dikenal sebuah istilah OM yang merupakan singkatan dari kata MAHAMA, dalam kitab suci Upanishad disebutkan bahwa:
"Om, kata ini harus disembah dan dipuji. Dalam Om, atau percakapan dan jiwa bersatu dan bergabung. (Om adalah intisari dari semua percakapan). OM berasal Dari tiga huruf itu, 'a' 'o' dan ‘m’ (Chandogya Upanishad, 1:1; Raja ram Bhashya, Lahore).
Renungkan saja dan fikirkan; "Om" adalah essensi dari semua percakapan; siapakah nabi itu di dunia yang menyajikan klaim semacam itu? Yang ajarannya adalah inti-sari dari seluruh Wahyu Ilahi?
"Utusan dari Allah, yang membacakan halaman-halaman yang suci, Yang di dalamnya berisi kitab-kitab yang benar" (Quran 98:2-3)
Kamus Sansakerta-Inggris yang paling otentik berkata: "(O) adalah suatu partikel untuk mengarahkan, memanggil, mengingatkan, tentang kasih-sayang. (M) adalah nama dari pribadi yang dimulai dengan M. atau Rembulan, nama dari macam-macam dewa-dewi, wewenang, cahaya, ilmu, ikatan, buhul tali, bahagia sejahtera.
Menurut kepercayaan Hindu populer, Trinitas Hindu terdiri dari Brahma, Wisnu dan Syiwa; dan tak ada dari nama-nama ini yang dimulai dengan huruf ma. Setelah mereka menyusul dewa-dewi utama (devtas), yakni Agni, Indra, Surya, Wiswa tetapi sekali lagi 'ma' menarik karena ketidak-hadirannya. Selanjutnya, , Krishna dan Ramchandra; dan sayang sekali, huruf pertama dari nama-nama itu bukanlah ma. Maka sekarang adalah dosa bila kita menyembunyikan dan mengunci kebenaran. Nama ini adalah Muhammad, yang dimulai dengan huruf ma; dan nama suci inilah sebagaimana telah ditekankan dalam kitab Upanishad, dimana percakapan Tuhan atau wahyu kenabian telah tiba saatnya untuk ditutup
Selanjutnya singkatan mistik kata "Om" yakni bahwa seluruh arti yang diberikan olehnya menurut lexicon, menunjuk kepada nama suci Muhammad ini. arti kedua Ma adalah, rembulan. Kini seluruh dunia tahu bahwa bulan dan bintang membentuk lambang keagamaan dari kaum Muslim, yang kalendernya, selanjutnya, adalah qomariah berlawanan dengan penanggalan Kristen dan Hindu. argumen ketiga ini yakni bahwa dalam menulis lambang "Om", bulan dan bintang menunjukkannya dan ini sedemikian jelas serta mudah diingat sehingga para cendekia Hindu dan Pundit hendaknya merenungkan kenyataan ini.
Sedangkan dalam kitab suci agama kristen dikenal istilah MARANATHA yang bermakna penghibur yang akan datang, Struktur yang sejati dan benar dari 'Maranatha' adalah Ma-ara-natha yang berarti 'Yang Agung, yang dijanjikan 'M' akan segera datang'.
dijelaskan dalam Surat Yudas 14-16
"Sesungguhnya Tuhan datang (MARANATHA) dengan sepuluh ribu orang kudusnya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadapnya".
adalah suatu peristiwa yang tak terbantah dalam sejarah, bahwa pada peristiwa futuh Mekkah, Nabi Suci Muhammad ditemani oleh sepuluh ribu sahabatnya yang kudus.
Dan dijelaskan tentang utusan yang datang setelah nabi isa dalam injil Yohannes 16:7-16 yakni, bahwa dia adalah Utusan yang berkhitan.
Selanjutnya adalah sebuah kenyataan sejarah bahwa Buddha menamakan Buddha yang akan datang sesudahnya sebagai 'Metreya'. Ini adalah suatu nama yang penuh kandungannya yang menunjukkan tiga Ma. Mereka yang terbiasa dengan terminologi Kitab-kitab Suci Hindu tahu bahwa ada seorang peramal Weda bernama 'Atrey' yang berarti 'bukan tiga' (Nirukt 3:17), karena itu Metreya berarti tiga M atau tiga Ma. Dalam seluruh Kerajaan Tuhan di bumi ini hanya ada satu dan satu-satunya seorang nabi yang bernama tiga Ma dan itu adalah MUHAMMAD s.a.w.
Maka jelaslah bagi kita bahwa agama-agama terdahulupun yang datangnya sebelum kedatangan Islam telah meramalkan akan kedatangan rasulullah SAW, namun kenyataan ini selalu saja ditutup tutupi.
Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab".(Qur'an)
Dan hendaklah fakta ini memperkokoh keimanan kita bahwa hanya Islamlah satu-satunya agama pamungkas dari risalah kenabian yang telah Allah SWT sampaikan kepada manusia
Adsens Kiri | Adsens Kanan |
0 komentar:
Posting Komentar
Postkan Komentar Anda