Adsense Atas
Dikisahkan bahwa salah seorang Kiai yang menjadi direktur di sebuah Pesantren memiliki cara aneh yang dalam berdagang, biasanya pesantren selalu mencapatkan bantuan dari para donatur, terkadang baju bekas dan barang-barang bekas lainnya.
Setiap akhir bulan kiai akan mengumpulkan barang-barang tersebut untuk ditukarkan dengan keperluan pesantren. Kiai memiliki pelanggan yang beragama Hindu tempat dia biasa menukar barang-barang tersebut. Menjadi kebiasaan Kiai sebelum menukar barang dengan si Hindu ia akan terlebih dahulu meminjam sejumlah uang yang telah ditentukan oleh Kiai kepada pedagang Hindu, setelah barang barang tersebut ditukar maka Kiai akan mengembalikan uang pinjamannya tadi kepada pedagang Hindu.
Suatu Hari dipenghujung bulan seperti kebiasaan, Kiai akan menukar barang-barang bekas kepada Pedagang Hindu namun kali ini pedagang Hindu bertanya kepada kiai mengapa harus meminjam uang terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi tukar-menukar.
Diriwayatkan Bilal bin Rabbah datang membawa kurma Barni (sejenis kurma berkwalitas baik) kepada Rasulullah saw, lalu Rasulullah saw. bertanya: Dari mana kamu memperoleh kurma ini? Bilal menjawab: Kami mempunyai kurma jelek lalu aku menjual sebanyak dua sha` dengan satu sha` (kurma yang baik) untuk santapan Nabi saw. Mendengar itu Rasulullah saw. bersabda: Itulah riba, janganlah berbuat seperti itu! Tetapi jika kamu ingin membeli kurma yang baik, juallah kurmamu dengan harga tertentu lalu belilah kurma yang baik dengan harga itu. (Shahih Muslim No.2985)
Almarhum Kiai tersebut adalah mantan Direktur Madrasah Madzahirul Ulum di Saharanpur, salah seorang guru dari Maulana Zakaria al-Khandalawi, salah seorang Ulama Hadits di India.
Adsens Kiri | Adsens Kanan |
Alhamdulillah terima kasih semoga barokah
BalasHapusketika saya mempunya uang 14 ribu .. lalu saya menukarkan uang saya dengan uang paman Sam .. 14 ribu di tukar dengan 1 πππ.. moeslim Be A smartπ✌✌✌
BalasHapus